Atasi Krisis Air Bersih, Babinsa 0811/18 Parengan Tuban Turun Tangan Bantu Warganya
Tuban – Babinsa Parangbatu Ramil 18 Parengan turun tangan langsung bantu warga binaannya atasi krisis air bersih, tak kenal lelah ia dalam melakukan aksi sosialnya tersebut guna membantu kesulitan warga di wilayah binaannya. Kemarau yang berkepanjangan ini, merupakan musim yang mana identik dengan kekeringan. Banyak tanaman yang daunnya rontok, bahkan mengalami kematian. Hal ini disebabkan karena kurang mendapat asupan air untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Begitu juga sumur-sumur warga pun mengalaminya, sumber mata air pada sumur warga sudah tidak dapat mengeluarkan air.
Menyikapi situasi seperti ini, Babinsa Parangbatu Koramil 18 Parengan Kodim 0811 Tuban, Sertu Rondi bersama-sama dengan warga Desa Parangbatu berupaya mencarikan solusi berkoordinasi dengan anggota BPBD dan anggota Satpol PP Kec. Parengan, untuk melaksanakan pendistribusian droping air bersih di wilayah Parangbatu. Adapun sumber mata air atau sumur-sumur warga Desa tersebut telah mengalami kekeringan hingga menimbulkan krisis air bersih, Rabu (23/09/2020).
Kegiatan yang diprakarsai oleh Babinsa 0811/18 Parengan tersebut, merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kekeringan diwilayah binaan, akibat terjadinya kekurangan pasokan air bersih dalam memenuhi keperluan keluarga untuk kebutuhan sehari-hari, yang mana banyak warga untuk melakukan kegiatan memasak, mandi, cuci dan lainnya. Kelangkaan air pada saat musim kemarau kali ini, membuat para warga yang berdomisili khususnya di area pegunungan, tentu akan merasakan dampak dari fenomena alam disaat musim kemarau tiba, bukan hanya didialami di Desa Parangbatu saja, namun juga dirasakan bagi daerah-daerah lain.
Sementara itu, Ibu Jumiati (48) warga setempat dan sekaligus ketua PKK mengucapkan terima kasih kepada Babinsa, atas jerih payah dan kepedulianya kepada warga masyarakat Desa Parangbatu untuk mendapatkan air bersih. Sebab tanpa motifasi, saran dan peran serta Babinsa, belum tentu kami bisa melaksanakan hal semacam ini untuk mendapatkan air bersih. “Meskipun debit airnya kurang mencukupi bagi warga, namun setidaknya kami merasa sangat terbantu air bersih hasil dari penditribusian mobil tanki air BPBD, berkat partisipasi Babinsa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga masyarakat sekitar,“ ucapnya.
Ibu Jumiati juga berharap kepada pemerintah bahwa setiap musim kemarau tiba, warga selalu mengalami krisis air. Sudilah kiranya, pemerintah membuatkan sumur bor atau memberikan bantuan paralon untuk menembus ke mata air dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga. Kami harus bersusah payah, untuk bisa mendapatkan air bersih sampai ke rumah warga. Jarak dari sumber air sampai kampung jaraknya sangat jauh, hampir 3 kilometer untuk mendapatkannya. (Pen Tuban)