Kodim 0811 Tuban Gelar Vaksinasi Lintas Agama Di Ponpes Sunan Bejagung Dan Gereja Santo Petrus

 

Tuban – TNI-AD terus bergerilya melalui Kodim 0811 Tuban melaksanakan serbuan vaksin Kodam V Brawijaya Korem 082/CPYJ di wilayah Kabupaten Tuban, dengan menyediakan 800 dosis Vaksin tahap Ke-2 (dua). Dalam hal ini melakukan kegiatan Vaksinasi pada 2 (dua) lokasi yang berbeda, yakni di Ponpes Sunan Bejagung Kidul Kecamatan Semanding dan Gereja Santo Petrus Kecamatan Tuban, Jumat (20/08/2021).

Kodim 0811 Tuban menyiapkan Vaksinasi tahap ke-2 (dua) untuk Ponpes Sunan Bejagung, dimana hanya disediakan untuk 200 orang seperti Guru Ponpes dan Santri putra putri yang akan divaksin. Dengan harapan para Guru Ponpes dan Santri putra putri dalam proses belajar dan mengajar dapat terjaga kesehatannya, serta mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19) di lingkungan Pondok Pesantren.

Sementara itu, terlihat sejak pukul 07.00 WIB pagi warga masyarakat sudah memadati area parkir Gereja Santo Petrus yang berada di Jl. Panglima Sudirman No. 159 Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban untuk mendapatkan serbuan Vaksinasi yang disediakan.

Dalam Vaksin itu, Kodim 0811 Tuban menargetkan 600 dosis Vaksin Covid-19 bagi Umat Nasrani dan warga masyarakat disekitar lokasi Gereja. Sedangkan pada kegiatan Serbuan Vaksinasi Massal ini, dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk percepatan Vaksinasi Nasional.

 

Dalam sambutannya Komandan Kodim (Dandim) 0811 Tuban Letkol. Inf Viliala Romadhon mengatakan, kegiatan Serbuan Vaksinasi ini merupakan Program Nasional serta instruksi dari Kodam V Brawijaya.

“Hari ini Kodim 0811 Tuban menyediakan sebanyak 800 dosis Vaksin yang akan dihabiskan pada hari ini untuk masyarakat Tuban, dengan menyediakan dikedua tempat, yakni di Ponpes Sunan Bejagung Kidul Kecamatan Semanding dan Gereja Santo Petrus Kecamatan Tuban,” ungkapnya.

 

Lebih lanjut Dandim menjelaskan, untuk mencegah kerumunan pihaknya sudah mempelajari tentang beberapa kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana Tenaga Skrining atau Observer harus lebih banyak dari pada penyuntik, sehingga tidak terjadi penumpukan.

“Kita persiapkan untuk satu penyuntik dan dibawahnya harus memiliki 3 Tim Observer, sehingga dalam pelaksanaannya lebih cepat. Sehingga masyarakat tidak terlalu lama menunggu,” ujarnya.

Pelajar SMP Katholik Ronggolawe berusia 14 tahun ini mengungkapkan, pelaksanaan serbuan Vaksinasi massal di Gereja Santo Petrus yang digelar Kodim 0811 ini sangat tertib dan sesuai Protokol Kesehatan (Protkes). Sehingga, warga merasa nyaman karena tidak ada aksi saling serobot. Ia pun berpesan untuk para kalangan pelajar agar mengikuti program Vaksinasi.

“Pelaksanaannya cukup cepat jadi tidak mengantri terlalu lama, bahkan dikasih air minum. Bagi rekan-rekan pelajar jangan takut untuk divaksin demi kesehatan kita,” beber Tania kepada awak media. (Pen Tuban)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *