Peran Serta Semua Pihak Tekad Koramil 10 Bangilan Tuban Turunkan Stunting

TUBAN – Koramil 10 Bangilan Kodim 0811 Tuban berkolaborasi dengan Puskesmas Bangilan Pemerintah daerah serta dinas terkait dengan menerjunkan Babinsa atau Bintara Pembina Desa untuk melakukan percepatan stunting di wilayah Kecamatan Bangilan.

Program orang tua asuh yang merupakan upaya pencegahan stunting yang di perintahkan KASAD Jendral TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E., M.M., kepada jajaran TNI AD. Menindaklanjuti hal tersebut Kodim 0811 Tuban beserta Koramil jajaran melaksanakan pemberian makanan tambahan bagi balita stunting dalam rangka menekan angka stunting di tanah air.

Menurut Danramil 0811/10 Bangilan Kapten Inf Mahmud dengan ikut turunnya para Babinsa dan Bidan Desa serta Kader Posyandu di Kecamatan Bangilan diharapkan bisa lebih mempercepat penurunan stunting di wilayah Bangilan. Minggu (2/09/2022)

“Harapanya bisa mempercepat penurunan stunting di desa-desa dengan mendampingi para Bidan Desa  yang ditugaskan untuk menurunkan angka stunting,” kata Danramil

Menurutnya dengan tersebarnya Babinsa untuk mendampingi bidan hingga tingkat Desa, bisa mempercepat penurunan angka stunting.

“Akselerasi penurunan stunting terus dilakukan dengan kerja sama semua pihak ini akan membantu lebih cepat menurunkan angkat stunting,” katanya.

Sofi Agustin Setiyati selaku Bidan Desa sangat mengapresiasi program pemberian tambahan makanan bergizi dari pihak Kormail 10 Bangilan dengan kegiatan ini kita juga mensosialisasikan untuk menyebarkan informasi stunting hingga ke desa-desa.

“Stunting itu tidak bisa hanya ditangani dengan sosialisasi tetapi kita juga harus menangani secara intervensi langsung,” katanya.

Menurutnya bayi stunting akut terutama, itu harus intervensi langsung dengan makanan bergizi yang diberikan untuk konsumsi sehari-harinya selama beberapa bulan dalam pengawasan.

“Faktor ekonomi bisa, Faktor pola asuh, lingkungan juga mempengaruhi anak kena stunting, juga fakor pemberian nutrisi yang kurang bisa menjadi pemicu,” katanya.

Anak yang kena stunting tersebut yakni memiliki kekurangan asupan nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan otak, saraf kognitifnya, tinggi badan dan lainnya.

“Kalau berat badan dan tinggi badannya kurang tapi otaknya masih normal itu masih bisa dikatakan rendah stuntingnya. Tapi kalau otaknya sudah tidak berfungsi bagus, tinggi dan berat badannya tidak normal itu sudah dikatakan stunting,” jelasnya. (Pendim0811)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *