Persit KCK Ranting 21 Grabagan, Berkreasi Lewat Batik Ecoprint

TUBAN – Dirumah anggota Koramil 0811/20 Grabagan Serma Eko Sudarsono berkumpul ibu-ibu Persit KCK Ranting 21 Grabagan melaksanakan kegiatan bersifat positif dan mendidik yang dipelopori Ny. Hasan Bisri sebagai Ketua Ranting 21 Grabagan, aktivitas selama pandemi tak menghalangi ibu-ibu Persit KCK Ranting 21 terus kreatif. Hal ini mendorong Ketua Persit KCK Ranting 21 Ibu Hasan Bisri bersama pengurus serta anggotanya untuk membuat suatu produk yang relatif mudah dalam proses pembuatan, ramah lingkungan serta mempunyai nilai seni dan nilai jual tinggi diantaranya adalah pembuatan batik ecoprint, Jum’at pagi (15/4/2022).

Tren ramah lingkungan yang mulai merambah ke dunia busana Nasional maupun internasional dinilai sangat mendukung pada masa pandemi dan bertepatan masuk dibulan puasa Ramadhan 1443 H. Teknik ecoprint terbilang cukup unik yakni dengan mereplika atau mentransfer motif dari bagian tumbuhan dan menggunakan pewarna alami agar mendapatkan kain dengan motif yang diinginkan. Sehingga bahan yang digunakan benar-benar ramah lingkungan karena berasal dari bahan organik diantaranya daun jati, jambu, pepaya jepang, beringin dolar, kelor dan sirih.

Dalam kegiatan pembuatan ecoprint ini, Ketua Persit KCK beserta Pengurus di bimbing oleh Ny. Eko Sudarsono anggota Ranting 21 tentang teknik ecoprint, mulai dari mengenal jenis kain, mengolah kain, mengenal daun, bunga dan bagian tumbuhan apa saja yang bisa mengeluarkan warna, serta mengkomposisikan daun dan bunga ke dalam kain.

Proses pembuatan Ecoprint terbilang sederhana dan mudah dengan tahapan Kain yang awalnya berwarna putih polos dan daun direndam dengan menggunakan air tawas selama 30 menit gunanya untuk menghilangkan kotoran kimia yang melekat pada media, setelah itu kain ditempatkan yang rata kemudian daun ditata untuk membuat pola dan motif yang diinginkan kemudian ditutup plastik lalu dipukul-pukul hingga mengeluarkan corak warna. Setelah itu,digulung dan dikukus hingga 2-3 jam agar efek warna dari daun tersebut tidak pudar, proses akhir kain dijemur setelah kering dicuci bersih dan kain batik ecoprint siap digunakan menjadi kreasi.

Hasil dari teknik ecoprint ini adalah sebuah kain dengan nilai seni tersendiri yang bersifat unik dan mempunyai nilai jual tinggi jika motif yang dihasilkan sangat indah.

Kain ecoprint yang indah tersebut biasanya di aplikasikan ke dalam barang fashion seperti baju, celana, tas, mukena, jilbab, masker, scarf dan lain sebagainya. Corak ecoprint yang dihasilkan dari tumbuhan tak akan pernah sama, walaupun tumbuhan dan pewarna yang digunakan sama. Hal ini yang membuat produk ecoprint bernilai eksklusif bagi penggemar fashion terutama yang bercorak menyerupai batik.

Ibu Hasan Bisri berharap dengan adanya kegiatan ini akan mampu mendorong atau memotivasi ibu-ibu Persit agar lebih kreatif dalam membaca peluang usaha dan menghasilkan  pendapatan yang menjanjikan dari ecoprint.(Pendim Tuban)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *